customer.co.id – Saat ini banyak orang gemar mengonsumsi berbagai macam makanan dan minuman tinggi gula yang sedang viral.

Sayangnya, makanan dan minuman tinggi gula tersebut tidak hanya berdampak buruk pada kesehatan tubuh, tetapi juga kulit.

Ternyata, mengonsumsi makanan dan minuman tinggi gula ini dapat membuat peradangan kulit dan menyebabkan timbulnya masalah jerawat.

Dokter spesialis kulit, Dr Andina Bulan Sari, SpKK, mengatakan, dari beberapa penelitian, ada tiga macam kelompok asupan yang dapat menyebabkan jerawat, yakni gula, produk dairy, dan cokelat.

“Makanan yang kadar gulanya tinggi atau yang indeks glikemiknya tinggi itu dapat menyebabkan jerawat,” kata dia dalam acara peluncuran Labore Skincare di Hotel Sheraton Jakarta, beberapa waktu lalu.

“Misalnya kita minum es kopi, kopinya sih tidak masalah ya, tetapi gula dan susu yang dicampur di dalamya memiliki indeks glikemik yang tinggi,” ujar Andina.

Indeks glikemik yang tinggi juga dapat ditemukan dalam makanan pokok kita sehari-hari seperti nasi dan kentang.

Di mana kadar gulanya tinggi, sehingga dapat memengaruhi pembentukan jerawat.

“Kemudian yang kedua adalah produk dairy seperti susu, telur, keju, maupun yogurt. Terlebih, susu full cream atau skim milk,” ungkap dia.

“Untuk yang lebih aman, kita bisa mengonsumsi susu nabati seperti soya atau almond,” saran dia.

Setelah produk dairy, cokelat menyusul sebagai asupan yang tinggi gula.

Mengurangi konsumsi asupan tinggi gula

Menurut Andina, setiap orang memiliki masalah kulit yang berbeda-beda, terutama soal jerawat.

Meski hasil penelitian menyebutkan tiga hal tadi sebagai pemicu jerawat, namun ada pula orang-orang yang akan mengalami masalah ini ketika mengonsumsi kacang-kacangan atau makanan pedas.

“Sebenarnya saya jarang membatasi asupan makanan dan minuman pasien, karena faktor jerawat itu kan banyak ya, bisa juga dari hormonal, stres, dan lain sebagainya,” sebut dia.

“Tapi kalau memang kasus jerawatnya sudah parah ya harus dibatasi dengan ketat kadar konsumsi gula dan asupan lain yang memicu timbulnya jerawat.”

“Kalau jerawatnya ringan hanya satu atau dua dan merasa tidak mengonsumsi gula secara berlebihan sih sebenarnya tidak masalah,” lanjut dia.

Selain mengurangi konsumsi gula dan asupan lain pemicu jerawat, Andina juga merekomendasikan orang-orang untuk berkonsultasi dengan dokter kulit untuk mengetahui lebih lanjut masalah kulit dan kemungkinan perawatan yang sesuai.

”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website kompas.com. Situs https://customer.co.id adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs https://customer.co.id tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News