Dakwah Itu Mengajak, Bukan Mengejek

Suara.com – Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Keagamaan K.H Ahmad Fahrur Rozi alias Gus Fahrur ikut menanggapi soal Revolusi Akhlak yang digaungkan eks Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.

Gus Fahrur menuturkan semua umat memiliki kewajiban untuk memperbaiki akhlak manusia, sesuai ajaran Nabi Muhammad SAW yakni dengan dakwah yang santun.

“Ya, kita (Umat) semua bersama punya kewajiban memperbaiki akhlaq manusia sesuai misi ajaran Rasulullah SAW. Tentu dengan cara beliau Rasul berdakwah yang santun, sejuk dan menjadi rahmat bagi alam semesta. Mengajak kebaikan harus dengan yang cara baik,” ujar Gus Fahrur kepada Suara.com, Jumat (22/7/2022).

Gus Fahrur menilai seorang ulama yang mengajak umat dalam dakwahnya merupakan hal yang mulia. Namun kata dia, dalam dakwah harus disampaikan dengan yang cara baik.

Baca Juga:
Jadi Tahanan Kota, Habib Rizieq Jelaskan Dirinya Masih Bisa Lakukan Sejumlah Kegiatan

“Sesungguhnya posisi ulama yang mengajak ummat pada dakwah itu sungguh mulia,” tutur Gus Fahrur.

Lebih lanjut, Gus Fahrur, menegaskan dakwah juga harus disampaikan dengan kasih sayang.

Terlebih kata dia, mengajak umat bukan dilakukan dengan cara yang mengejek ataupun mencela, namun dengan cara merangkul dan menyayangi.

“Namun ajakan berdakwah ini mesti disampaikan dengan cara kasih sayang. Dakwah itu mengajak bukan mengejek, merangkul bukan memukul, menyayangi bukan menyaingi, mendidik bukan membidik, membina bukan menghina, mencari solusi bukan mencari simpati, membela bukan mencela,” katanya.

Sebelumnya, Habib Rizieq Shihab, menegaskan tidak akan mengkhianati para simpatisannya usai bebasbersyarat. Dia menegaskan siap melanjutkan revolusi akhlak, misinya yang sempat tertunda karena tersandung masalah hukum.

Baca Juga:
Bebas Bersyarat, Habib Rizieq Siap Lanjutkan Revolusi Akhlak: Lawan Kedzaliman!

“Tidak akan meninggalkan umat, tidak akan mengkhianati umat, kami Insya Allah akan berjuang bersama umat, akan berusaha sekuat tenaga melindungi umat. Dan akan terus berjuang membela hak-hak umat, karena kami adalah umat, dan umat adalah kami tak akan bergeser dari itu semua,” kata Rizieq lewat video streaming, Rabu (20/7/2022).

Rizieq menjelaskan misi revolusi akhlaknya akan dia lanjutkan setelah tertunda usai kepulangannya dari Tanah Suci, Mekah.

“Sebagai mana yang telah saya sampaikan setiba di Tanah Air, sewaktu saya pulang dari kota suci Mekah, yaitu ayo kita gaungkan kembali terus yaitu revolusi akhlak, revolusi akhlak dengan cara yang berakhlak,” tegasnya.

Pada kesempatan itu, Rizieq mengajak semua simpatisannya untuk bersama-sama melanjutkan revolusi akhlak.

“Ayo kita gaungkan kembali, terus yaitu revolusi akhlak, revolusi akhlak dengan cara yang berakhlak,” ujarnya.

Dia menjelaskan revolusi akhlak yang dimaksudnya adalah melawan semua kezaliman yang menurutnya sedang terjadi di Tanah Air, seperti korupsi dan pembohongan publik.

“Maka kebohongan sudah membudaya dan negeri kita lagi darurat kebohongan, karena itu yang saya ingin sampaikan disini saudara apa itu darurat kebohongan, apa itu darurat korupsi, apa itu darurat kedzaliman. Apa itu darurat utang, apa itu darurat ekonomi dan lain sebagainya. Maka kuncinya yuk sama sama-sama kita obati semua itu dengan revolusi akhlak,” tuturnya.

“Orang kalau akhlaknya baik tak akan korupsi. Orang yang akhlaknya baik tidak akan berbuat dzalim. Orang kalo akhlaknya baik tidak akan menyusahkan rakyat. Orang yang akhlaknya baik tak akan merusak negeri, orang yang aklaknya baik tidak akan menghina agama, menghina rasul, menghina Al-Quran, tidak saudara,” sambungnya dengan tegas.


Artikel ini bersumber dari www.suara.com.

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News