Jakarta

Gabungan Relawan untuk Andika Perkasa (Garuda Perkasa) menyampaikan rasa terima kasih kepada para awak media, baik media cetak, media online maupun media elektronik yang mengawal terus kasus Ferdy Sambo terkait pembunuhan Brigadir J.

Menurut Ketua Umum Garuda Perkasa Boyke Djohan, media berperan penting dalam mengawal kasus pembunuhan Brigadir J hingga akhirnya berhasil membongkar konspirasi kejahatan yang dilakukan Ferdy Sambo. Lewat hal ini, lanjutnya, media secara langsung berhasil menyelamatkan citra Polri di mata publik.

“Kami Garuda Perkasa menyampaikan rasa terima kasih kepada para awak media yang mengawal terus kasus Ferdy Sambo terkait pembunuhan Brigadir J kalau tidak ada media yang mengawal terus pasti kasus Ferdy Sambo tertutupi, ” ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (20/8/2022).

Lebih lanjut, Boyke menerangkan dengan terbongkarnya kasus Ferdy Sambo terkait pembunuhan Brigadir J, bisa dibilang media menyelamatkan institusi Polri dari oknum polisi yang tidak baik.

“Ratusan ribu polisi yang baik sekarang ini dengan kasus Ferdy Sambo jadi korban. Namanya jadi ikut tercoreng,” imbuhnya.

Dengan terungkapnya kasus Sambo ini, tutur Boyke, ratusan ribu polisi yang bekerja secara baik, profesional dan berhati nurani jadi terselamatkan.

“Media selalu mengawal kasus Sambo, bekerja siang malam demi menyelamatkan institusi Polri, ” ungkapnya.

“Berkat media kasus jenderal polisi bintang dua ini bisa terungkap siapa pelaku, otak dan dalangnya, sekaligus juga menyelamatkan institusi Polri dari oknum polisi yang tidak baik,” sambungnya.

Boyke menilai konspirasi kejahatan yang turut terseret dalam kasus Ferdy Sambo menyeluruh ke berbagai jajaran Polri. Hal ini membuat citra Polri pun jadi memburuk.

“Hal tersebut tentu tidak baik kalau dibiarkan berlarut-larut. Nah, media punya andil yang sangat besar dalam menyelamatkan citra Polri yang baik, ” terangnya.

Boyke juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak langsung percaya pada berita-berita hoaks yang tidak jelas sumbernya.

“Sebaiknya harus cek-ricek dulu kebenarannya dengan memperhatikan berita-berita dari media mainstream karena media mainstream tidak akan memberitakan yang tidak jelas sumber beritanya. Media mainstream selalu memegang erat kode etik jurnalistik,” tandasnya.

(fhs/ega)

Sumber : news.google.com.

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News