customer.co.id – Federasi Sepak Bola Internasional ( FIFA ) ungkapkan rasa dukacitanya untuk seluruh korban dalam tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Ungkapan rasa dukacita FIFA disampaikan melalui unggahan di laman resminya yang menampilkan foto sederet bendera yang tengah berkibar.

Dalam unggahan itu, tampak bendera negara-negara yang tergabung dalam FIFA dan bendera konfederasi dikibarkan setengah tiang.

Pengibaran bendera setengah tiang itu dilakukan di markas FIFA di Swiss sebagai wujud dukacita mereka atas terjadinya tragedi kerusuhan di dunia sepak bola Indonesia.

“Seluruh bendera anggota FIFA dan konfederasi kini dikibarkan setengah tiang di kantor pusat, sebagai bentuk penghormatan pada orang-orang yang kehilangan nyawanya (di tragedi Stadion Kanjuruhan),” kata FIFA dalam pernyataan mereka, sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari akun Instagram @infojawabarat.

Pada laman resmi FIFA , Presiden FIFA , Gianni Infantino juga mengatakan belasungkawanya atas insiden tragis yang terjadi di Indonesia, usai pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya pada Sabtu, 1 Oktober 2022.

“Ini adalah hari yang gelap bagi semua yang terlibat dalam sepak bola dan sebuah tragedi di luar pemahaman,” kata Gianni.

“Saya menyampaikan belasungkawa yang terdalam kepada keluarga dan teman-teman para korban yang kehilangan nyawa setelah insiden tragis ini,” ujar Presiden FIFA itu.

Bersama komunitas sepak bola dunia, FIFA menyampaikan doa untuk para korban yang meninggal maupun yang terluka dalam tragedi berdarah dunia sepak bola Indonesia.

Seperti yang diketahui, tragedi Kanjuruhan merupakan tragedi kerusuhan di dunia sepak bola Indonesia yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Insiden itu terjadi usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya pada Sabtu, 1 Oktober 2022, yang berawal saat pendukung Arema FC yang berada di stadion turun ke lapangan karena merasa kecewa dengan hasil pertandingan malam itu.

Arema FC tumbang oleh Persebaya Surabaya dengan skor akhir 3-2.

Akibat masa yang tidak bisa kooperatif dan gagal dipukul mundur, kepolisian menggunakan gas air mata untuk mengurai.

Namun, tembakan gas air mata itu malah menimbulkan kepanikan dan berujung rusuh yang menewaskan ratusan orang.

Selain suporter, pada insiden yang telah menjadi kabar nasional dan internasional itu, ada juga pihak kepolisian yang menjadi korban dalam kerusuhan tersebut.***

”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website pikiran-rakyat.com. Situs https://customer.co.id adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs https://customer.co.id tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News