customer.co.id – Presiden Arema FC Gilang Widya Pramana mengatakan bahwa kejadian yang terjadi pada 1 Oktober 2022 di stadion Kanjuruhan Malang merupakan kejadian yang tidak terduga dan di luar nalar.

“Kejadian ini di luar prediksi, di luar nalar. Di pertandingan itu semua pendukung kita, tidak ada satu pun pendukung lawan. Bagaimana bisa kejadian menewaskan ratusan orang. Kejadian yang mungkin tidak akan ada di dunia,” ujar Gilang dikutip Pikiran-rakyat.com dari Antara.

Gilang juga meminta maaf kepada masyarakat Indonesia atas kejadian yang tersebut, dia menyampaikan bahwa manajemen, pelatih, maupun pemain sangat syok atas kejadian tersebut.

Pria yang kerap dijuluki Juragan 99 itu pun menyesali kejadian yang merenggut nyawa hingga ratusan orang tersebut.

“Saya siap bertanggung jawab penuh atas insiden tersebut. Permohonan maaf saya yang sebesar-besarnya kepada korban, masyarakat Indonesia atas kejadian yang menimpa keluarga besar Aremania pada 1 Oktober 2022,” ujar presiden Arema FC tersebut.

Atas kejadian tersebut selaku presiden Arema FC siap bertanggung jawab dengan memberikan bantuan santunan bagi keluarga korban yang ditinggalkan. Walaupun dia menyadari tidak akan mengembalikan nyawa seseorang.

Bos J99 Corp juga menambahkan bahwa Arema FC siap menerima sanksi apapun yang nanti akan diberikan, dan dia berharap kejadian ini menjadi kejadian yang terakhir dan tidak terulang kembali.

Kejadian tersebut terjadi setelah pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya yang berakhir dengan kemenangan bajul ijo.

Hasil tersebut membuat para suporter kecewa hingga masuk ke dalam lapangan.

Melihat hal tersebut petugas mencoba memukul mundur suporter yang masuk lapangan dengan menembakan gas air mata.

Menurut Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta penembakan gas air mata dilakukan karena Aremania dianggap sudah mulai membahayakan para pemain dan offisial.

Di sisi lain Aremania Korwil Bantur The Black Lion Slamet Sanjoko sangat menyayangkan tindakan yang dilakukan oleh petugas pengamanan tersebut.

Dirinya mengatakan bahwa petugas pengamanan menembakan gas air mata ke arah tribun sehingga membuat para penonton yang berada di tribun panik sehingga berusaha untuk segera keluar dari stadion.

Aremania yang mencoba keluar dari stadion untuk menghindari gas air mata terhalang oleh akses jalan keluar sehingga berdesak-desakan yang menyebabkan para suporter terinjak oleh suporter lainnya karena berebut untuk segera keluar dari stadion.***

”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website pikiran-rakyat.com. Situs https://customer.co.id adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs https://customer.co.id tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News