customer.co.id – Beberapa waktu lalu, aksi seorang wanita yang mencoba menerobos Istana Negara dengan menodong pistol ke Paspampres sempat menyita perhatian publik.

Menko Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam), Mahfud Md mengatakan, aksi wanita tersebut menjadi bukti bahwa paham radikal masih ada.

“Kemarin ada seorang perempuan yang menerobos Istana negara dengan membawa pistol FN. Itu sebagai bukti bahwa radikalisme itu masih ada,” ujar Mahfud kepada wartawan usai mengisi kuliah umum di Universitas Jember pada Jumat, 28 Oktober 2022.

Dengan masih adanya paham radikalisme , Mahfud mengingatkan perlu adanya penguatan Pancasila di kalangan masyarakat, terutama kalangan pelajar dan mahasiswa.

“Maka dimulai dari berbagai lembaga pendidikan dan juga di rumah. Bahwa negara ini adalah karunia Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kepada kita kesempatan untuk maju seperti sekarang,” tuturnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan, dasar negara Indonesia adalah Pancasila yang menjadi kesepakatan bersama.

“Nilai dasarnya adalah Pancasila sebagai kesepakatan bersama. Kalau dalam bahasa agama itu Pancasila itu janji suci untuk hidup bersama. Itu nilai dasarnya,” katanya, seperti dikutip Pikiran-Rakyat.com dari PMJ News, pada Sabtu, 29 Oktober 2022.

Mahfud menambahkan, kampanye terkait negara Indonesia dengan dasar Pancasila merupakan kesepakatan yang utuh perlu digalakkan secara berkelanjutan. Jika kesepakatan itu diingkari, maka akan berbahaya.

Diberitakan sebelumnya, seorang wanita bercadar bernama Siti Elina mencoba menerobos Istana Negara pada Selasa, 25 Oktober 2022 lalu.

Wanita yang diduga berusia sekitar 25 tahun itu mencoba mendekati Istana Presiden dari kawasan Harmoni ke Jalan Medan Merdeka Utara pada pukul 07.00 WIB.

Dia pun mendekati area pengamanan Paspampres yang tengah bertugas, kemudian menodongkan senjata api (senpi) jenis FN ke Paspampres.

Usai melakukan aksinya, wanita tersebut ditangkap polisi untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Selain senjata api, polisi juga mengamankan barang bukti berupa tas dan satu handphone.

“Tadi kita kan dari anggota bilang dia bawa senjata todongkan anggota ke Paspampres langsung sama anggota direbut. Sama anggota Lantas,” ujar Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Latif Usman, pada Selasa.***

Baca Artikel Menarik Lainnya dari Customer.co.id di Google News